Unsur Intrinsik Drama :
·
Tema : Kehidupan seorang anak tiri
·
Judul
: Bawang Merah dan Bawang
Putih
·
Tokoh : Bawang Putih, Bawang Merah, Ibu
Tiri, Ci Mei Hua dan Mbok Jamu
·
Watak :
1. Bawang Putih : Penyabar, pemaaf, patuh terhadap ibunya, tidak
Pendendam dan rajin,
2. Bawang Merah : Kasar, pemarah dan boros.
3. Ibu Tri : Pemarah, kasar, licik dan pilih kasih.
4. Ci Mei Hua : Orang yang memihak kepada kebenaran.
5. Mbok Jamu : Pemberi nasehat yang baik.
·
Alur : Maju
·
Latar
Tempat : Rumah dan taman
·
Latar
Waktu : Pagi hari, siang hari dan malam
hari
·
Latar
Suasana : Tegang, senang dan sedih
·
Amanat : Kita harus memaafkan kesalahan
orang lain dan mencoba untuk tidak
Menyimpan dendam terhadap orang lain.
Sinopsis :
Pada suatu hari, Bawang Putih sedang
membersihkan rumahnya. Tiba-tiba Ibu Tiri nya datang menghampirinya. Ibu Tiri
membentak Bawang Putih karena menurut Ibu Tiri semua cucian yang sudah
dikerjakan Bawang Putih belum cukup bersih dan harus diulangi. Bawang putih pun
kembali mengulang pekerjaannya. Setelah Bawang Putih pergi untuk menyelesaikan
pekerjaannya, Bawang Merah menghampiri Ibunya. Bawang Merah meminta uang untuk
berbelanja dengan temannya. Ibu memberikan uang yang banyak untuk Merah. Dalam
waktu yang sama, Bawang Putih meminta untuk membeli sayur. Ibu hanya memberi uang
dengan jumlah yang sedikit dan tidak cukup untuk membeli semua yang diinginkan
Ibu dan Merah. Putih tidak berani melawan Ibunya. Dengan ikhlas Putih menerima
uang pemberian Ibunya. Ternyata, Ibu Tiri ingin menjual Putih ke Ci Mei Hua.
Mereka telah sepakat dengan bayaran yang besar. Karena ingin dijual, Ibu Tiri
memerintahkan Putih untuk belanja dan bersenang-senang. Saat pulang, Putih
tidak sengaja mendengar bahwa ia ingin dijual dan kaget. Karena tidak terima
Putih pun berniat untuk kabur. Saat sedang duduk di taman, Putih bertemu dengan
Mbok Jamu. Putih bercerita dengan Mbok Jamu tentang apa yang dialaminya. Mbok
Jamu memberi nasehat kepada Putih untuk memaafkan Ibu Tiri dan Bawang Merah.
Akhirnya Putih memutuskan untuk kembali pulang. Saat sampai di rumah, Putih
melihat Ci Mei Hua bersama Ibu Tiri dan Merah. Ci Mei Hua berniat mengganti
Putih dengan Merah karena Putih Kabur. Tetapi Putih membela Ibu dan saudaranya
itu. Akhirnya Ci Mei Hua memihak kepada Putih dan akan memaafkan Ibu Tiri dan
Merah asalkan mereka tidak menyiksa Putih lagi. Juga Ibu Tiri dan Merah meminta
maaf kepada Putih dan hidup bahagia.